Ada Bocoran Kinerja GOTO hingga Rencana Buyback, Arah Sahamnya ke Mana?
Thursday, February 01, 2024       08:49 WIB

JAKARTA, investor.id - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk () mencatatkan kinerja solid pada akhir 2023, sehingga perseroan berhasil mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal empat.
Perseroan juga melampaui panduan kinerja EBITDA yang disesuaikan untuk tahun 2023.
Namun demikian, berdasarkan keterangan resmi , rincian mengenai kinerja akan disampaikan saat paparan kinerja perseroan untuk kuartal empat dan tahun buku 2023, yang akan diumumkan pada bulan Maret mendatang.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, mengatakan, telah menyelesaikan transaksi kerja sama dengan TikTok, terkait Tokopedia, yang akan terus memberikan manfaat kepada Indonesia dan para pelaku UMKM .
"Ini juga merupakan langkah besar bagi Grup GoTo. Setelah berhasil mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023, kami akan mengakselerasi pertumbuhan kami, salah satunya melalui dukungan dan kerja sama dengan ekosistem mitra bisnis perseroan," papar Patrick Walujo dalam keterangan resmi dikutip Kamis (1/2/2024).
Sementara itu, berdasarkan riset Mandiri Sekuritas, Rabu (31/1/2024), manajemen sebelumnya memprediksi rugi EBITDA disesuaikan berkisar Rp 53-753 miliar, sedangkan versi Mandiri Sekuritas Rp 863 miliar.
"Kuartal III-2023, membukan rugi EBITDAdisesuaikan Rp 942 miliar. Gojek, Tokopedia, bisnis fintech , dan logistik masing-masing menyumbangkan rugi EBITDA Rp 48 miliar, Rp 221 miliar, Rp 388 miliar, dan Rp 114 miliar," tulis Mandiri Sekuritas.
Kinerja keuangan kuartal IV-2023 akan dirilis Maret 2024. Mandiri Sekuritas menyematkan rekomendasi buy saham dengan target harga Rp 125.
Saham pada perdagangan 31 Januari kemarin ditutup di Rp 88 atau naik 1,15%. Dalam satu pekan terakhir saham menguat 4,76%, sedangkan dalam tiga bulan terakhir terbang 46,67%.
Rencana Buyback 
Lebih lanjut, Patrick Walujomenambahkan, seiring dengan arah profitabilitas dan perbaikan arus kas GoTo, akan mengoptimalkan penggunaan modal dan sedang menyusun rencana alokasi modal ke depan.
Rencana tersebut mencakup beberapa inisiatif termasuk kemungkinan dilakukannya pembelian kembali ( buyback ) saham, di mana hal ini akan bergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham.
sendiri dan TikTok mengumumkan penyelesaian dari transaksi pada 31 Januari 2024 yang akan memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional.
Bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia, yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok sebagai mitra strategis di Indonesia, dengan TikTok sebagai pemegang saham pengendali.
Sementara dalam keterbukaan informasi dijelaskan, pada tanggal 31 Januari 2024, para pihak menyelesaikan transaksi melalui penyelesaian transaksi saham, di mana Tokopedia telah menerbitkan saham baru kepada TikTok Nusantara (SG) Pte Ltd yang menyebabkan TikTok Nusantara (SG) Pte Ltd memiliki 75,01%.
Nilai transaksi, berdasarkan keterbukaan informasi, apabila dihitung sebagai suatu rangkaian transaksi, adalah sebesar US$ 2,18 miliar atau setara dengan Rp 33,847 triliun.
Proses integrasi dan migrasi untuk menghadirkan pengalaman berbelanja secara lancar di aplikasi TikTok dan Tokopedia sejauh ini telah mengalami kemajuan dan berjalan dengan baik, serta diharapkan akan rampung dalam periode uji coba. Proses ini dilaksanakan dengan konsultasi kepada kementerian dan lembaga terkait, sesuai peraturan yang berlaku.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM